![]() |
Suasana taman pembibitan di Desa Plososari |
Line News Today - (Mojokerto) - Desa Plososari
sebelum
menjadi tempat wisata, dulunya hanya tanah kosong di ujung gang buntu, penuh
bambu yang berserakan. Namun kini, tanah tersebut di sulap menjadi taman pembibitan
bunga seluas 1.800 meter persegi.
Tepatnya berada di Desa Plososari, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Tempat pembibitan ini di
beri nama Taman Tani Papringan. Taman ini menggabungkan unsur Ekonomi dan
sosial, ekonomi dari Dedy Darmawan (Wawan) pemilik taman tersebut dan sosial
dari Excel Genius Darmawan (Excel) putra sang pemilik. Dengan tujuan memajukan
desa yang telah tertinggal. Semua di lakukan dengan individu tanpa bantuan dari
manapun. Dengan memakai tema Japanis, yang bersegmentasi para pemuda.
Desa Plososari,
Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu tempat pembibitan.
Dikarenakan susahnya akses wifi didesa tersebut yang mengakibatkan desa itu
termasuk desa yang tertinggal. Pertama kali memulai pembibitan ini berawal dari
2018. Sejauh ini kendalanya yaitu saat hujan disertai angin banyak properti
yang belum sampai terpasang sudah rusak. Namun tanahnya sangat subur sehingga tumbuhan
yang ada bisa berkembang dengan baik. Untuk tanaman sendiri menggunakan konsep
Pengendalian Hama dengan Tanaman.
”Untuk saat ini memang
tidak dipungut biaya, karena belum seratus persen selesai, untuk selanjutnya
mungkin dikenakan biaya perawatan lingkungan,” ungkap wawan pemilik pembibitan
tersebut. Walaupun belum diresmikan
dan hanya mempersilahkan pengunjung yang ingin melihat, tempat tersebut sangat
ramai “Kalau hari Minggu, dari pagi
sudah sangat rame sekali,” tutur salah satu penjual.
Pembibitan ini sangat
didukung oleh perangkat desa, termasuk ajakan kerjasama berupa perluasan
wilayah pembibitan. Sang pemilik juga menginginkan bahwa tempat tersebut bukan
tempat wsata, namun tempat pembibitan yang kedepannya akan ditanami sayuran.
”Bagus
sekali untuk edukasi anak sangat cocok, pemandangannya juga bangus, nyaman juga
untuk semua kalangan,” lengkap Suhartik, seorang pengunjung. *(Anaziyatul Magfiroh)