Inilah Cerita Pasangan Suami Istri Asal Mojokerto yang Sembuh dari Covid-19 - Line News Today

Jumat, 19 Juni 2020

Inilah Cerita Pasangan Suami Istri Asal Mojokerto yang Sembuh dari Covid-19


Pasutri Asal Desa Jampirogo,Kecamatan Sooko yang Sembuh dari Covid-19

LineNewsToday(Mojokerto) - Sebanyak 15 pasien dari 117 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Mojokerto telah dinyatakan sembuh, salah satunya adalah pasangan suami-istri (pasutri) asal Dusun Kedungpring, Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Mereka adalah Mustaqim (50) dan Lianah (47). 

Sebelum keduanya dinyatakan terpapar virus corona, sang istri yang terlebih dulu dinyatakan positif dan menjadikan pasien positif 07 Kabupaten Mojokerto. Pasca dinyatakan reaktif dari hasil rapid test pada 21 April 2020, ia harus menjalani perawatan di RSUD Prof Dr Soekandar, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. 

Iapun merasa dikucilkan warga dan tak diperkenankan pulang sehingga iapun menemani sang istri di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto tersebut. Alhasil, pegawai Kantor Kementrian Agama (Depag) Kabupaten Mojokerto ini akhirnya tertular dan menjadi pasien positif 09 Kabupaten Mojokerto. 

Ini karena selama hasil rapid test reaktif, ia masih leluasa berinteraksi dengan istrinya. Namun setelah hasil swab yang dilakukan istrinya dia hari pasca menjalani perawatan keluar pada 6 Mei 2020 lalu dengan hasil positif, iapun akhirnya menjalani uji swab yang hasilnya keluar 12 hari kemudian.

Hasil swab menunjukkan jika ia juga positif Covid-19 dan harus menjalani perawatan di rumah sakit yang sama dengan sang istri. Namun selama menjalani perawatan di rumah sakit, ia dan istrinya tidak bisa merasakan sakit sedikitpun karena keduanya tercatat sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG). 

Namun keduanya mereka tetap harus mematuhi protokol kesehatan dan menjalani isolasi. Hingga harus rajin berolahraga setiap hari di dalam ruangan khusus pasien positif. Selama lebih dari satu bulan, ia dan istrinya terpaksa menjalani malam Hari Raya Idul Fitri di rumah sakit. 




"Bosan ya jelas karena satu bulan lebih di rumah sakit,apalagi pas malam Hari Raya Idul Fitri karena kami tidak bisa berkumpul bersama ketiga anak kami. Kami hanya bisa menangis dan saling menguatkan tapi alhamdulillah dukungan dari keluarga, teman dekat hingga teman seperjuangan selalu memberikan motivasi kepada kami," ungkapnya, Jumat (18/9/6/2020).

Keduanya tetap mematuhi protokol kesehatan, mematuhi dokter, menjalani isolasi hingga harus rajin berolahraga setiap hari di dalam ruangan khusus pasien positif. Setiap ia dan istrinya harus diinfus, disuntik dan minum vitamin untuk menjaga imun tubuh. Ia dan istrinya pun selalu sabar dan saling menguatkan untuk bisa membunuh virus yang ada dalam tubuh.

"Pengobatan paling utama melawan virus ini adalah mental. Bagaimana perlakuan masyarakat terhadap orang terkena Covid-19, seolah-olah penyakit itu adalah aib. Karena saat kami dinyatakan sembuh pada tanggal 1 Juni 2020 lalu, keesokan harinya kami sudah diperkenankan pulang. Tapi masih banyak warga yang masih acuh," katanya. 

Ia pun memberikan tips kepada kepada warga yang sudah dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19 agar menguatkan beban mental. Karena masyarakat belum paham tentang penyakit ini dan dianggap aib sehingga tak jarang dikucilkan di lingkungan.*(Ning)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda