Washington - Hingga kini, kerusuhan meledak di berbagai kota di Amerika Serikat saat seorang warga kulit hitam tewas yang bernama George Floyd.
George Floyd tewas usai dirinya yang direbahkan seorang polisi kulit putih dengan leher dijepit menggunakan lutut.
Di video yang viral itu, Floyd sampai merintih dan meminta tolong karena tidak bisa bernapas yang akhirnya membuat warga kulit hitam ini tewas.
Peristiwa inilah yang akhirnya memicu kerusuhan hampir sepekan terakhir di Amerika Serikat.
Saat Amerika Serikat masih menjadi negara tertinggi kasus positif COVID-19 di dunia, demonstrasi pun tetap berlangsung.
Per Senin, 1 Juni 2020 terbilang ada 1.837.170 orang terinfeksi positif virus corona seperti dilansir dari laman Line News Today yang mengutip laman World O Meter.
Rata-rata penambahan kasus setiap harinya menembus lebih dari 20.000 orang yang terpapar COVID-19.
Melihat hal tersebut, para ahli khawatir angkanya akan semakin tinggi bila demonstrasi terkait George Flyod masih terus berlangsung tanpa protokol kesehatan yang diikuti.
Dilansir dari laman Line News Today yang mengutip laman The Guardian, hampir seluruh Gubernur, walikota dan pejabat kesehatan di Amerika Serikat pun mengkhawatirkan kasus virus corona yang akan melonjak beberapa waktu ke depan.
Dari foto yang telah beredar tampak para demonstran berdiri dalam jarak dekat tanpa memakai masker.
Tak sedikit pula bermacam pihak yang mengimbau agar setiap orang tetap memakai masker demi melindungi diri sendiri dari paparan virus corona secara lebih baik.
Menanggapi peristiwa yang terjadi, Walikota Washington DC, Muriel Bowser membuka suara dalam konferensi pers pada Minggu 31 Mei 2020
Ia turut khawatir, pertemuan massal terkait kematian George Flyod di jalanan akan menimbulkan lonjakan baru virus corona.
"Saya khawatir terhadap pertemuan massal di jalanan saat kami terus mengimbau agar tetap tinggal di rumah, artinya lonjakan dalam kasus virus corona (dikhawatirkan terjadi) nanti," ujarnya.
Bowser pun mendesak semua orang agar mengisolasi diri sendiri saat pulang dari demonstrasi.
"Saya sangat khawatir tentang hal itu sehingga saya mendesak semua orang untuk mempertimbangkan paparan virus corona. Mereka perlu mengisolasi anggota keluarga saat pulang (demonstrasi) dan melakukan pengujian, karena kami sangat bekerja keras menumpulkan kurva," tambahnya.
Pernyataan serupa dikeluarkan oleh Gubernur Maryland, Larry Hogan dan Walikota Atlanta, Keisha Lance-Bottoms. Keduanya mengatakan sangat prihatin melihat peristiwa yang tengah terjadi di Amerika Serikat pada Sabtu, 30 Mei 2020.
Dalam konferensi persnya, Keisha Lance-Bottoms meminta setiap Jika anda keluar untuk memprotes tadi malam, anda perlu mengikuti tes COVID-19 minggu ini," ujarnya.
Gubernur New York, Andrew Cuomo menyatakan bahwa demonstrasi ditekan oleh stres di tengah pandemi virus corona sebagai salah satunya.
"Kerusuhan ini bukan saja kebetulan di tengah pandemi. Orang-orang kehilangan pekerjaan, terisolasi di rumah sehingga stres dan khawatir," ujar Cuomo.