Hamil di Tengah Pandemi, Simak Cara Khusus Ini Agar Tetap Aman - Line News Today

Senin, 27 Juli 2020

Hamil di Tengah Pandemi, Simak Cara Khusus Ini Agar Tetap Aman

dr.Ratih Rachmatin Hasymi
(Dokter Klinik Pratama Nusa Medika Gempolkrep)


Line News Today(Mojokerto): Buat teman-teman Line News Today yang memiliki keluarga, kerabat, teman, sahabat yang mengalami kehamilan, atau proses bersalin, maupun pasca persalinan atau biasa dikenal orang awam dengan sebutan nifas.  Kalian perlu membaca tulisan panduan selama berada dalam pandemi Covid – 19 ini.

Saat ini pandemi Covid – 19 masih belum berakhir dari Indonesia, masyarakat pun dituntut untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Tak terkecuali ibu hamil, bersalin, maupun nifas. Sebab ibu hamil rentan terpapar penyebaran salah satu virus mematikan Sars.

Ada upaya-upaya yang sangat perlu diperhatikan seorang wanita yang berada dalam keadaan hamil, fase bersalin, hingga pasca persalinan nantinya. Nah, berikut upaya pencegahan umum yang dapat dilakukan ibu hamil, bersalin, dan nifas sebagai antisipasi awal kemungkinan terpaparnya virus Covid -19:

-Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sedikitnya selama 20 detik. Gunakan hand sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alkohol 70%, jika air dan sabun tidak tersedia, Cuci tangan terutama setelah Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK), dan sebelum makan .

- Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci. 
- Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
- Saat sakit tetap gunakan masker, tetap tinggal di rumah atau segera ke fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktivitas di luar.
- Tutupi mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue pada tempat yang telah ditentukan. Bila tidak ada tissue,lakukan batuk sesuai etika batuk. 

- Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering disentuh.
- Menggunakan masker adalah salah satu cara pencegahan penularan penyakit saluran napas, termasuk infeksi COVID-19. Akan tetapi penggunaan masker saja masih kurang cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi ini, karenanya harus disertai dengan usaha pencegahan lain. Penggunaan masker harus dikombinasikan dengan kebersihan tangan dan perilaku hidup sehat.
- Masker medis digunakan untuk ibu yang sakit dan ibu saat persalinan.

  Sedangkan masker kain dapat digunakan bagi ibu yang sehat dan keluarganya.
Berikut cara penggunaan masker yang efektif:
1.Pakai masker secara seksama untuk menutupi mulut dan hidung, kemudian eratkan dengan baik untuk meminimalisasi celah antara masker dan wajah.
2.Saat digunakan, hindari menyentuh masker.
3.Lepas masker dengan teknik yang benar (misalnya:jangan menyentuh bagian depan masker, tapi lepas dari belakang dan bagian dalam).
4.Setelah dilepas jika tidak sengaja menyentuh masker yang telah digunakan,segera cuci tangan.
5.Gunakan masker baru yang bersih dan kering, segera ganti masker jika masker yang digunakan terasa mulai lembab.
6.Jangan pakai ulang masker yang telah dipakai.


-Gunakan masker kain apabila dalam kondisi sehat. Masker kain yang direkomendasikan oleh Gugus Tugas COVID-19 adalah masker kain 3 lapis. Menurut hasil penelitian, masker kain dapat menangkal virus hingga 70%. Disarankan penggunaan masker kain tidak lebih dari 4 jam. Setelahnya,masker harus dicuci menggunakan sabun dan air, dan dipastikan bersih sebelum dipakai kembali.
-Keluarga yang menemani ibu hamil, bersalin dan nifas harus menggunakan masker dan menjaga jarak.
-Menghindari kontak dengan hewan seperti: kelelawar, tikus, kucingmusang atau hewan lain pembawa COVID-19 serta tidak pergi ke pasar hewan.
-Bila terdapat gejala COVID-19,diharapkan untuk menghubungi telepon layanan darurat yang tersedia (Hotline COVID-19 : 119 ext 9) untuk dilakukan penjemputan di tempat sesuai SOP, atau langsung ke RS rujukan untuk mengatasi penyakit ini.
-Hindari pergi ke negara/daerah terjangkit COVID-19, bila sangat mendesak untuk pergi diharapkan konsultasi dahulu dengan spesialis kandungan atau praktisi kesehatan terkait.

Ibu hamil pun sangatlah perlu memperhatikan kondisi tubuh saat pandemi Covid -19 ini, tak terkecuali disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari . Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan ibu hamil :
-Ibu hamil harus memeriksakan kondisi dirinya sendiri dan gerakan janinnya. Jika terdapat risiko/tanda bahaya seperti mual-muntah hebat, perdarahan banyak, gerakan janin berkurang, ketuban pecah, nyeri kepala hebat, tekanan darah tinggi, kontraksi berulang, dan kejang. Ibu hamil dengan penyakit diabetes mellitus gestasional , pre eklampsia berat (tekanan darah tinggi), pertumbuhan janin terhambat, dan ibu hamil dengan penyakit penyerta lainnya atau riwayat kehamilan dan persalinan yang buruk maka periksakan diri ke tenaga kesehatan.

-Pastikan gerak janin dirasakan mulai usia kehamilan 20 minggu. Setelah usia kehamilan 28 minggu, hitunglah gerakan janin secara mandiri (minimal 10 gerakan per 2 jam).
-Ibu hamil diharapkan senantiasa menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap mempraktikan aktivitas fisik berupa senam ibu hamil/yoga/pilates/peregangan secara mandiri dirumah agar ibu tetap bugar dan sehat.
-Ibu hamil tetap minum tablet tambah darah sesuai dosis yang diberikan oleh tenaga kesehatan.
-Ibu hamil dengan status SUSPEK atau terkonfirmasi positif COVID-19 TIDAK BOLEH MINUM TABLET TAMBAH DARAH karena akan memperburuk komplikasi yang diakibatkan kondisi COVID-19.

Usai melewati masa kehamilan selama sembilan bulan, tentulah wanita akan memasuki proses bersalin, dan pasca persalinan (nifas). Tentunya masa-masa ini pun perlu pedoman khusus yang sangat perlu diperhatikan selama pandemi belum usai, berikut yang harus diperhatikan bagi ibu bersalin dan nifas baik yang tak terpapar maupun conform positif Covid -19 :
-Ibu tetap bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan. Segera ke fasilitas kesehatan jika sudah ada tanda-tanda persalinan.
-Ibu dengan status suspek, probable atau terkonfirmasi COVID-19 bersalin di rumah sakit rujukan COVID-19.
-Ibu dengan status BUKAN COVID atau terkonfirmasi COVID-19 bisa bersalin di fasilitas kesehatan sesuai dengan kondisi pasien ( bisa di bidan, puskesmas atau Rumah Sakit).
-Ibu nifas dan keluarga harus memahami tanda bahaya dimasa nifas: 
1.Perdarahan setelah melahirkan
2.Demam tinggi (lebih dari 38°C)
3.Sakit kepala hebat
4.Kesulitan bernapas dan nyeri dada
5.Gangguan buang air kecil
6.Nyeri dan bengkak dibetis
-Jika terdapat risiko/ tanda bahaya  seperti diatas maka segera periksakan diri ke tenaga kesehatan terdekat.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda