Di Rumah Edukasi Batik Wistara, Penyandang Disabilitas Diajari Membatik Motif Corono - Line News Today

Kamis, 20 Agustus 2020

Di Rumah Edukasi Batik Wistara, Penyandang Disabilitas Diajari Membatik Motif Corono


Foto : Penyandang disabilitas tengah membatik

Line News Today. (Surabaya) - Sebuah Rumah Edukasi Batik Wistara membina penyandang disabilitas tuna wicara di Kota Surabaya memproduksi batik bermotif corona. Motif batik unik dan berbeda dengan motif batik pada umumnya ini sengaja dipilih sebagai wujud rasa keprihatinan terhadap pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda.

Kain batik karya penyandang disabilitas di Jalan Tambak Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut Kota Surabaya ini diproduksi secara besar-besaran, baik untuk baju, masker dan lain sebagainya. Bahkan batik corona karya penyandang disabilitas ini telah dipesan oleh perusahan listrik negara.

Kain batik corona karya penyandang disabilitas tuna wicara binaan Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Provinsi (Premprov) Jawa Timur ini sangatlah unik dan menarik. Selain bahannya dan warna yang bagus, motif batik yang menggambarkan virus corona menjadi corak yang unik dari kebanyakan motif batik pada umumnya. 

Para penyandang disabilitas ini, diedukasi membuat batik mulai hilir hingga hulu. Mereka diajari cara membuat cetakan batik corona dari kardus bekas yang dibentuk menjadi pola virus corona. Setelah selesai merangkai cetakan, maka proses pembuatan dilakukan dengan mencetak lilin pada kain batik.

Lilin yang telah dipanaskan dicetak ke kain untuk membentuk pola batik.
Setelah selesai, baru kain batik diberi pewarna pakaian. Pewarnaan dilakukan secara hati-hati dan telaten oleh para pengrajin batik corona yang semuanya penyandang disabilitas. Untuk lingkaran corona di beri warna merah.

Sedang untuk kain diberi warna hijau. Setelah selesai pewarnaan dan pencetakan, kain disimpan selama satu hari. Kemudian baru direndam ke air panas untuk menghilangkan lilin yang menempel. Proses ini dilakukan agar kain baik tercetak secara maksimal.


Motif batik corona


Setelah selesai dilakukan pencucian, maka kain batik yang sudah jadi di jemur hingga kering. Di Rumah Edukasi Batik Wistara ini, mereka juga diajari untuk menjahit dan memproduksi busana wanita dan baju pria. Selain itu, mereka memanfaatkan sisa kain yang terpotong untuk menjadi masker batik.

Kain-kain batik ini kemudian oleh penyandang disabilitas tersebut dibuat produk menjadi kemeja busana wanita hingga masker sesuai pesanan.

"Rumah Edukasi Batik Wistara merupakan wadah penyandang disabilitas untuk berkarya berproduksi dan mendapat penghasilan dari karya-karyanya," ungkap, Owner Rumah Edukasi Batik Wistara, Arya Wistara, Kamis (20/8/2020). *(Rip)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda