![]() |
Lembaga pemasyarakatan Klas IIB Mojokerto |
Sebanyak 14 orang pegawai dan lima orang warga binaan
tersebut diketahui reaktif setelah menjalani
rapid test pada tanggal 13 Agustus lalu. Dari 85 pegawai Lapas Klas IIB
Mojokerto yang menjalankan rapid test, sebanyak 16 orang pegawai dinyatakan
reaktif.
ke-16 orang pegawai tersebut langsung menjalani uji swab
dengan hasil sembilan orang positif. Sementara dari 647 orang warga binaan
Lapas Klas IIB Mojokerto, sebanyak lima orang dinyatakan reaktif setelah
dilakukan rapid test massal. Hasil swab menyatakan kelimanya positif.
![]() |
Kepala Lapas Klas IIB Mojokerto, Wahyu Susetyo |
Lima warga binaan tersebut dari kasus penipuan satu orang
dan empat orang lainnya kasus narkoba. Sebanyak sembilan orang petugas,
diisolasi di rumah dinas yang terletak di depan Lapas Klas IIB Mojokerto.
"Untuk lima orang warga binaan di isolasi di ruang khusus
di dalam Lapas Klas IIB Mojokerto. Semuanya tanpa gejala, OTG. Sebelum
diketahui positif, pasca diketahui reaktif dari hasil rapid test langsung kita
lakukan isolasi mandiri. Ini hari ke-11," tuturnya.
Wahyu menambahkan, pihaknya menduga sebanyak 14 orang
baik pegawai maupun warga binaan tersebut positif dari keluar masuk petugas
Lapas Klas IIB Mojokerto dan juga makanan yang dikirim oleh keluarga warga
binaan.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Lapas Klas
IIB Mojokerto, pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintahan Kota (Pemkot)
Mojokerto dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto. Rencananya, akan ada
sebanyak 45 orang yang warga binaan yang akan di rapid test.
Sebanyak 45 orang arena diketahui pernah memiliki kontak
erat dengan yang bersangkutan. Saat ini, jumlah warga binaan di Lapas Kelas IIB
sebanyak 647 orang dengan kapasitas yang seharusnya sebanyak 344 warga binaan.*(Ning).