![]() |
Masyarakat Datang ke Sungai Gembolo Kecamatan Pungging Untuk Berfoto |
Ini lantaran, Sungai Gembolo yang melintas di Desa mereka tidak teraliri air lantaran musim kemarau. Selain itu menciptakan spot selfie, tujuan lain yakni agar sungai tak lagi menjadi lokasi pembuangan sampah. Sehingga para pemuda Karang Taruna mewarnai batu-batu yang ada di dalam Sungai Gembolo.
Alhasil, dua minggu pasca para pemuda Karang Taruna membersihkan Sungai Gembolo dan mewarnai batu-batu yang ada di dalam sungai dengan beraneka warna, Sungai Gembolo jadi jujugan masyarakat. Setiap hari, puluhan masyarakat datang dan berswa foto dengan latar belakang batu warna-warni yang ada di Sungai Gembolo.
![]() |
Puluhan Anak anak Bermain di Sungai Gembolo Kecamatan Pungging, Kab Mojokerto |
Ketua Karang Taruna, Muhammad Afif (29) mengatakan, ia dengan para pemuda Karang Taruna lainnya membersihkan Sungai Gembolo dan mewarnai batu-batu yang ada di dalam sungai dengan warna-warni dengan tujuan selain tidak adanya kegiatan peringatan 17 Agustus, juga agar sungai tidak dijadikan tempat sampah.
Masyarakat yang datang hanya sekedar foto-foto dan mereka rata-rata dari luar Kecamatan Pungging. Afif menambahkan, jika masyarakat biasanya datang saat sore hari. Untuk menikmati pemandangan batu-batu warna-warni di Sungai Gembolo dan berfoto ria, masyarakat tidak mengeluarkan biaya untuk loket masuk
![]() |
Warna warni Batu Sungai Gembolo Cocok Jadi Objek Selfie |
"Gratis, tidak ada loket. Hanya saja tempat parkir kendaraan di masjid, ada kotak amal. Bisa mengisi kotak amal seikhlasnya untuk kemaslahatan masjid itu. Kami berharap, saat musim hujan nanti masih bisa terlihat batu-batunya sehingga masih keliatan warna-warni jadi tidak dijadikan tempat pembuangan sampah oleh oknum tak bertanggungjawab," harapnya.
Kepala Desa Tempuran, Ispadi menuturkan, selama masa pandemi Covid-19 ini kegiatan di Desa Tempuran sementara ditiadakan sementara. Sehingga, dana yang terkumpulkan untuk kegiatan agustusan di kampungnya dialihkan untuk membersihkan aliran sungai tersebut.
"Ya ini semua karya anak Karang Taruna agar menarik perhatian pengendara yang melintas di jembatan ini. Sehingga berkat keterampilan para pemuda Karang Taruna ini, dari pengamatan kami sepertinya sudah tidak ada lagi yang membuang sampah di sungai ini. Sungai jadi bersih dan bagus warna-warni," tambahnya.
Sementara itu, salah satu masyarakat, Febri (20) mengatakan, pemuda Karang Taruna Desa Tempuran cukup terkesan kreatif dan patut diapresiasikan. "Asyik dan menarik, saya tahunya dari media sosial Facebook. Semoga kedepan lebih baik dan diperbaiki lagi," ujarnya.*(Ning).