![]() |
Bupati Mojokerto, Pungkasiadi Bersama Ketua PKK dan Forkopimda Serta Tenaga Medis Olaraga Bersama |
Line News Today (Mojokerto): Bupati Mojokerto mengikuti olahraga bersama di halaman kantor Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto. Olahraga bersama ini dalam rangka
'Sosialis dan Publikasi Masalah Kesehatan (CBHCHT) melalui Apel Peningkatan
Kinerja Tenaga Non PNS Dinkes Kabupaten di Era Adaptasi Kebiasaan Baru Pandemi
Covid-19'.
Sebanyak 643 orang tenaga Non Pegawai Negeri Sipil (PNS)
karyawan Dinkes Kabupaten Mojokerto ini tampak antusias mengikuti instruktur
senam. Bersama orang nomor satu di Kabupaten Mojokerto, mereka mengikuti
gerakan instruktur yang seirama dengan lagu.
Panitia acara, dr Ulum Rokhmat Rokhmawan mengatakan,
sebagai upaya peningkatan kerja Dinkes Kabupaten Mojokerto sehingga pihaknya
berupaya menghadirkan Bupati untuk memberikan dukungan agar terus mampu
berjuang menghadapi wabah Covid-19. "Kegiatan ini diikuti oleh seluruh
tenaga Non PNS lingkup Dinkes Kabupaten Mojokerto," urainya, Senin
(31/8/2020).
![]() |
Bupati Mojokerto, Pungkasiadi Saat Memberikan Bantuan Sembako |
Tenaga kesehatan (nakes) menjadi pemberi informasi
pertama terkait Covid-19 di Kabupaten Mojokerto. Kasus Covid-19 belum berhenti,
setiap hari tetap beranjak naik. Saat ini, jumlah pasien terkonfirmasi di
Kabupaten Mojokerto sebanyak 608 pasien, dirawat sebanyak 60 pasien, sembuh
sebanyak 528 pasien dan meninggal sebanyak 20 pasien.
"Tiap hari tetap beranjak naik, menang pelan tapi
naik. Kita juga harus hati-hati jangan sampai terpeleset lagi, saat ini kita di
zona orange jangan kepelet ke zona merah lagi. Dibutuhkan kerja keras dan terus
memberi edukasi kepada masyarakat, pemulihan ekonomi tidak bisa dihindari tapi
dilakukan," katanya.
![]() |
Bupati Mojokerto, Pungkasiadi Saat Memberikan Sambutan di Halaman Kantor Dinas Kesehatan |
Bupati menegaskan, saat pasien dengan status Nakes
terpapar Covid-19, ini membuatnya paling sedih. Ini lantaran, nakes yang
menanggapi dan melayani menjadi garda terdepan dalam kasus Covid-19. Pung
(sapaan akrab, red) mengajak untuk terus meningkatkan Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
"Kita tingkatkan, PHBS, germas untuk terus dilakukan
secara terus menerus. Setiap hari, setiap saya jika ada kesempatan saya turun
menyampaikan kondisi yang dilakukan oleh Pemkab Mojokerto. Kita harus
menyelamatkan kesehatan masyarakat Kabupaten Mojokerto, ini yang jenengan
lakukan semua," ujarnya.
Mulai dari Rumah Sakit (RS), Puskesmas, Puskesmas
Pembantu (Pustu), posyandu agar konsentrasi sampai selesai. Bupati berharap
agar mudah-mudahan Covid-19 cepat selesai. Terkait Jaring Pengaman Sosial (JPS)
untuk masyarakat, hampir enam bulan dari Pemerintah Pusat sampai Pemerintah Desa melaksanakan JPS.
"Dan untuk saudara-saudara kita yang terdampak dan
beberapa program. Untuk Nakes secara prinsip ada intensif yang bersinggungan
dengan Covid-19, hingga relawan. Ada berita juga dari Ketenagakerjaan, Pemkab
akan mengusulkan untuk tenaga non PNS untuk bisa mendapatkan intensif itu dari
pemerintah," paparnya.
![]() |
Ratusan Tenaga Medis Non ASN Saat Mengikuti Olaraga Bersama |
Menurutnya, jika pemulihan ekonomi tidak jalan maka akan
bermasalah besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan imbas di inflasi. Untuk itu,
tegas Bupati, pemulihan ekonomi bertahap dengan resiko yang harus dijaga bareng
agar tidak ada yang tertular Covid-19. Bupati berpesan agar lebih ekstra
edukasi masyarakat terhadap kebiasaan baru.
"Jangan henti-henti menyampaikan kebiasaan baru
kepada masyarakat, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, hand sanizer, thermo
gun, jaga jarak, jangan berkerumun. Ini tolong terus disampaikan. Saya tidak
mau ada kluster-kluter baru, trend Covid di Jatim kluster pondok pesantren ada
di Banyuwangi. Edukasi jangan sampai berhenti kepada masyarakat,"
harapnya.
Gugus Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten
Mojokerto tidak henti-hentinya menyampaikan protokol kesehatan. Bupati
mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada tenaga Non PNS. Survei menyatakan
80 persen masyarakat takut Covid-19, namun di masyarakat bertolak belakang.
Seperti belum disiplin memakai masker.*(Ning).