LN News Today (Mojokerto) – Warung Barokah, yang berada di tepi lembah Hutan Glotak, Dusun Kemloko, Desa Kemloko, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto bisa jadi rujukan ketika akhir pekan. Menyuguhkan menu andalan Nasi Purakan, yang bisa dinikmati bersama dan tidak membuat kantong jebol.
Purakan sendiri diambil dari bahasa jawa, yang artinya adalah makan dalam satu porsi besar secara bersama-sama. Adapun isi menu tersebut, yakni satu cobek berisikan pilihan lauk seperti ayam goreng, telor, ikan gurami, ikan wader, tahu, tempe, terong goreng dengan sambal ulek yang dibubuhi perasan jeruk sambal.
Hanya dibanderol dengan harga Rp 50 ribu saja, Nasi Purakan ini sudah bisa disantap lima orang secara bersama-sama dalam satu kali sajian. Untuk nasi, anda hanya cukup membayat Rp 5 ribu per orang dan anda sudah mendapat nasi sepuasnya.
Kenikmatan menyantap Nasi Purakan ini dilengkapi dengan suasana sejuk mengingat lokasi Warung Barokah masih termasuk di lereng Gunung Penanggungan. Pemandangan yang terhampar di sekitar area Warung Barokah juga membuat suasana menjadi berbeda saat makan bersama keluarga, teman ataupun kerabat.
"Ramainya memang kalau akhir pekan, Sabtu-Minggu memang di area sini. Kita bukanya pukul 09.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB, tapi kalau warkop 24 jam," ungkap Nurfadillah (41) pemilik warung Barokah, Selasa, (27/10).
Menu khas ini, rupanya tak hanya menjadi favorit warga Mojokerto, Sidoarjo, dan Gresik tapi juga sejumlah pejabat, hingga jenderal yang bertandang ke Trawas lokasi di Kabupaten Mojokerto terkenal dengan buah duriannya.
"Biasanya ada yang telepon di sini, pasti bilang mbak ada Pak Jenderal tolong dikosongkan satu tempat yah. Otomatis langsung saya kosongkan satu tempat, seringkali dipesan kantor-kantor pemerintah juga. Soalnya bisa dimakan bersama-sama," ujar Dilla salah satu pengunjung.
![]() |
Pengunjung mencicipi satu cobek lauk dalam Nasi Purakan |
Ia mengaku, baru enam bulan mencoba menjajakan kuliner di lahan milik perhutani dengan menyewa tanpa batas waktu ini. Hanya saja jika perhutani membutuhkan, maka dirinya harus rela menyerahkan lahan tersebut kembali.
"Dulu saya punya rumah makan di daerah Kesiman, karena ngontrak jadi terbatas oleh waktu. Kalau di sini saya hamdulillah dapat tempat, kalau ini kan kontraknya itu tidak terbatas bila negara membutuhkan saja diminta," bebernya.
Selain menu khas nasi purakan yang dimiliki warungnya, ia juga menyediakan berbagai menu lain seperti rawon dengkul, rica-rica bebek, ayam geprek, gurami bakar maupun goreng, ceker mercon, bahkan terdapat puluhan aneka minuman yang sengaja disediakan untuk memanjakan pengunjung.
"Rawon dengkul juga banyak yang suka, terus ceker mercon banyak peminatnya. Kalau mau kepiting harus by order terlebih dulu, baru kita akan sediakan," katanya.
Harga yang cukup terjangkau, dan sesuai dengan lidah masyarakat ini rupanya membuat salah satu pengunjung dan langganan Warung Berkah seringkali mampir hanya untuk menyantap nasi purakan.
Ani Wijaya warga Kota Mojokerto ini, rela meluangkan waktu satu bulan sekali hanya untuk menikmati menu khas tersebut sekaligus bersantai bersama keluarga dan kawan-kawannya di lokasi yang menyediakan tempat bersantap secara terbuka di area belakang warung.
"Masakannya endulita, bumbunya berasa sekali soalnya. Harganya juga sesuai dengan rasanya, cukup terjangkau. Apalagi saat makan kita bisa nikmati keindahan dan keasrian alam, soalnya posisi ada di tepi lembah seperti ini," katanya. (Din/Jne)