![]() |
Para guru di Kota Mojokerto membersihkan sekolah guna persiapan tatap muka |
LN News Today (Mojokerto) - Dinas Pendidikan Kota Mojokerto berencana bakal menggelar pendidikan tatap muka pada akhir bulan November 2020 mendatang. Saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sudah mulai menyiapkan sarana prasarana hingga melakukan simulasi pendidikan tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Amin Wachid menyebut, menjelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka, sekolah-sekolah di Kota Mojokerto saat ini sudah mengadakan simulasi pendidikan tatap muka tanpa siswa. "Kita ada 52 SD Negeri, 11 SMP swasta dan 9 SMP Negeri. Persiapannya, ruangan dan seluruh guru di Kota Mojokerto sudah rapid test," kata Amin, Rabu (11/11).
Menjelang akhir November, lanjut Amin, Pemkot Mojokerto juga akan kembali melakukan pemeriksaan berupa rapid test terhadap seluruh guru SD dan SMP di Kota Mojokerto. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan pendidikan tatap muka berjalan lancar dan tidak memunculkan klaster baru.
"Tanggal 30 November untuk SMP Negeri serentak tapi kami masih menunggu surat tertulis dari Bu Wali. Mereka akan masuk tiga minggu, tanggal 23 kan libur. Paling tidak mereka akan ujian di sekolah, jadwalnya nanti kombinasi daring dan luring. Ada dua opsi, pertama kombinasi daring dan luring, opsi kedua full," jelasnya.
Terpisah, Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan, sesegera mungkin Pemkot Mojokerto akan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka atau luring. "Kami sebenarnya sangat ingin tatap muka bisa segera dilakukan. Meskipun waktunya tidak bisa penuh seperti kondisi normal sebelum adanya pandemi," ujarnya.
Walikota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita ini menambahkan, hingga kini pihaknya masih menunggu Kota Mojokerto memasuki zona kuning. Dengan demikian, Pemkot Mojokerto bisa menstimulasikan berapa jam para siswa di Kota Mojokerto bisa melakukan sekolah luring. "Sekaligus kita bisa mengatur sistem dan skema yang lebih tepat," imbuhnya.
![]() |
Persiapan ruang kelas untuk sekolah tatap muka |
"Sehingga semuanya tetap bisa mengikuti tatap muka tanpa melanggar protokol kesehatan dan semuanya tetap bisa aman karena saat ini kita ketahui melalui operasi yustisi ini masyarakat masih banyak yang belum taat. Terbukti masih banyak masyarakat yang terjaring operasi yustisi yang dilakukan oleh tim gabungan Gugus Tugas," jelasnya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini menambahkan, untuk mendukung jelang pembelajaran secara tatap muka Pemkot Mojokerto melalui Dinas Pendidikan akan segera melakukan simulasikan. Karena yang mengenyam pendidikan di Kota Mojokerto tidak hanya warga Kota Mojokerto.
"Kami tidak ingin ketika ini kami buka terus kemudian ada persoalan seperti yang sempat terjadi di salah satu sekolah yang ada di wilayah selatan sehingga kemudian menggegerkan banyak pihak. Sehingga kami harus berhitung, bersimulasi dulu bagaimana skemanya nanti bagaimana mereka tetap bisa tatap muka tetapi aman bagi semuanya," bebernya.
Terkait sarana dan prasana pendidikan di Kota Mojokerto, lanjut Ning Ita, semua sekolah sudah siap. Ning Ita menjelaskan, dari awal pandemi Dinas Pendidikan telah memfasilitasi seluruh sekolah yang ada di Kota Mojokerto untuk mempersiapkan sarana dan prasarana. Yakni sarana prasarana untuk protokol kesehatan.
"Semuanya sudah punya tempat cuci tangan, kemudian apa namanya alat untuk pembelajaran juga sudah dibuat dengan protokol yang ketat dan seterusnya. Artinya kalau sarana prasarana tidak ada masalah, hanya kesiapan bagaimana sistem mengatur supaya aman bagi semuanya," pungkasnya. (Ning/Jne).