Dihantam Gelombang, Ikon Pantai Cina Bawean Bergeser - Line News Today

Kamis, 10 Desember 2020

Dihantam Gelombang, Ikon Pantai Cina Bawean Bergeser

Rumah Apung Pantai Cina Bawean kandas usai dihantam gelombang tinggi


LN News Today (Gresik)
- Gelombang tinggi yang melanda pesisir Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Rabu (9/12/2020) dini hari mengakibatkan pergeseran Ikon Pantai Cina. Ikon yang berupa Rumah Apung ini bergeser sejauh 1 kilometer ke bibir pantai akibat dihantam gelombang tinggi.

Jaka, salah satu saksi mata saat dikonfirmasi, Kamis (10/12/2020) mengaku melihat hanyutnya rumah apung tersebut sekira pukul 01.30 WIB saat kondisi air laut sedang pasang.

"Rumah apung itu sempat tersangkut beberapa kali sebelum kandas di pantai, saya khawatir akan menghantam rumah saya makanya saya ikuti terus dengan lampu senter," ungkap Jaka.

Tak hanya kandas di pantai, Jaka menambahkan, kondisi rumah apung tersebut rusak parah. Rantai besi pada rumah apung itu patah, serta pengapungnya pun berserakan di pantai tempat kandasnya itu.

Terpisah, Upt PU Bawean, Mohammad Zen mengatakan, kejadian tersebut telah dilaporkan ke Dinas PU Kabupaten Gresik dan telah diajukan perbaikan ke pemerintah setempat.

“Rekanan yang mengerjakan proyek bangunan itu pak Lutfi, dan sudah mengurus ke Pulau Jawa,” ungkapnya saat dikonfirmasi melalui ponselnya.

Rumah Apung Ikon Pantai Cina rusak


Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Gresik, Gunawan Setijadi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan tentang terdamparnya Rumah Apung Pantai Cina di Desa Telukjatidawang dan telah mengambil langkah mengamankan agar tidak bertambah rusak.

"Anggaran untuk perbaikan belum diusulkan, dan belum ada pembiayaan, sementara diamankan ke pinggir pantai dulu,” katanya.

Masih kata Gunawan, Dinas PU Gresik juga akan melakukan survei proyek rumah apung yang terdampat itu, dan melihat apa saja yang rusak, dan segera diperbaiki.

"Nantinya kami programkan di perubahan anggaran pendapatan belanja daerah (P-APBD) atau perubahan anggaran keuangan (PAK)," pungkasnya. (Mas/Jne).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda