![]() |
Swadaya masyarakat melakukan perbaikan tanggul yang jebol di Desa Banyulegi |
LN News Today (Mojokerto) – Guna menindaklanjuti kejadian jebolnya tanggul Kali Lamong yang mengakibatkan tiga desa di Kecamatan Dawarblandong terrendam banjir, masyarakat pun swadaya membenahi tanggul yang jebol selebar 5 meter itu.
Camat Dawarblandong, Norman Hanandito mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Desa (Pemdes) telah memetakan untuk perbaikan tanggul jebol yang kini melebar sekitar 5 meter di Dusun Balong, Desa Bayulegi. "Ini akan segera kita benahi mana kala air sudah surut dan tanah sudah stabil," ungkapnya, Selasa (15/12/2020).
Untuk sementara waktu ini, Norman menjelaskan, pihaknya melakukan penambalan tanggul yang jebol itu. Sementara itu, penanganan banjir di Dusun Klanting, Desa Pulorejo masih dilakukan koordinasi dengan pemilik tanah agar bersedia menggunakan sedikit lahannya untuk uruk tanggul.
"Kita akan melakukan penambalan tanggul yang jebol sekitar 5 meter sekaligus memperkuat dan meninggikan agar untuk mengantisipasi supaya tidak rusak jika terkena luapan Kali Lamong. Perbaikan dilakukan menunggu air banjir surut dan tanah sudah stabil," katanya.
![]() |
Relawan saat distribusikan logistik |
Mantan Camat Pacet itu menambahkan, pihaknya bakal bersikap Skeptis soal normalisasi sungai Kali Lamong yang merupakan wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Terkait pembenahan tanggul ini, Norman menyebut, masyarakat secara swadaya dan lahan yang merupakan milik warga ini ada yang dihibahkan untuk pembuatan tanggul.
"Kami agak Skeptis terkait itu ya sehingga kami melakukan langkah-langkah yang bisa dilakukan yakni membuat tanggul secara mandiri dari Dana Desa yang dibantu alat berat PUPR Kabupaten Mojokerto pada Februari 2020. Untuk Dusun Balong karena langganan banjir," ujarnya.
Pihaknya sudah pernah melakukan upaya penanggulan beberapa waktu lalu dan berhasil. Sementara di Dusun Klanting, Desa Pulorejo yang terdampak banjir adalah pemukiman warga yang berada di kanan kiri Kali Lamong. Pihaknya sudah komunikasi dengan Kepala PU upaya melakukan penanggulan tapi harus minta tanah warga untuk lokasi penanggulangan.
"Semoga air tidak tinggi namun memang tidak bisa memprediksi kondisi di hulu Kali Lamong. Di sini kering tidak hujan tapi jika di Lamongan dan Jombang hujan air bisa kesini. Kita sudah koordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD, banjir kali ini tidak lama. Semoga prediksi salah sehingga kita butuh dapur umum," pungkasnya. (Ning/Jne).