Ditengah Pandemi, Warga Trowulan Membuat Aquascape Bernilai Seni - Line News Today

Kamis, 07 Januari 2021

Ditengah Pandemi, Warga Trowulan Membuat Aquascape Bernilai Seni

Warga Trowulan Pembuat Aquascape Hias

LN News Today(Mojokerto) - Banyaknya waktu di rumah lantaran Work From Home (WFH) imbas pandemi Covid-19, membuat warga Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto menggeluti hobby lamanya. Jika sebelumnya ia gemar akan koleksi ikan hias namun kini ia membuat aquascape

Yakni seni mendekorasi pemandangan dalam akuarium ikan. Uniknya, dalam aquascape ini tak hanya sekedar meletakkan tanaman-tanaman bawah air, batuan atau kayu-kayuan, tetapi juga menuntut estetika seni, ketelatenan dan kesabaran yang tinggi. Aquascape adalah membuat kebun di dalam akuarium. 

Kebun dalam akuarium tersebut diisi tanaman air, kayu, batu dan ikan. Tapi, bukan asal mengisinya namun yang terpenting dalam membuat aquascape ialah semua komponen itu alami tanpa buatan dan ekosistemnya yakni ikan dapat hidup seperti di alam sesungguhnya.

Meski awalnya hanya untuk digunakan ikan hias koleksinya sendiri, namun aquascape buatnya banyak dilirik. Meski hanya kalangan saudara dan teman saja, namun sejumlah aquascape berbagai ukuran sudah ia ciptakan selama WFH. Namun hingga kini ia belum Percaya Diri (PD) memasarkan lewat media sosial (medsos).

Dari tujuh hari dalam seminggu, lima hari ia habiskan di rumah inilah yang dimanfaatkan, Mamat Hariono (38). Ia mulai menekuni kerajinan aquascape untuk tempat ikan hiasnya. Selain banyak waktu di rumah, ikan hias koleksinya juga membutuhkan tempat yakni akuarium. 

Akuarium Hias Buatan Warga Trowulan

Ditemukan di rumahnya, bapak dua anak ini mengaku kurang PD dengan hasil karyanya saat ini. Ini lantaran ia menilai masih banyak kerajinan aquascape lebih bagus dari hasil karyanya. Sehingga ia tidak berniat memposting kerajinannya ke media sosial (medsos). 

"Karena masih banyak yang lebih bagus dari yang saya buat, awalnya memang tidak untuk dijual, saya suka ikan hias yang jenisnya kecil-kecil. Seperti ikan cupang, ikan guppy, ikan corydoras, ikan komet dan udang. Karena lebih mudah dipelihara dan tidak perlu repot merawatnya," ungkapnya, Kamis (7/1/2021).

Kerajinan tersebut merupakan hobby lamanya yang ia kembangkan lagi. Ini lantaran sebelumnya, karyawan swasta di Kota Surabaya ini tidak ada waktu banyak sehingga ia kurang fokus. Namun setelah WFH, banyak waktu di rumah menjadi alasan ia kembali menekuni hobby lamanya. 

"Sebelum pandemi sudah karena hobby saja, tapi belum dijual karena tidak fokus. Saya kerja di Surabaya berangkat pagi hingga malam tapi karena pandemi, saya WHF. Hanya dua hari kerja dalam seminggu, daripada nganggur dan jenuh karena banyak waktu di rumah. Saya menyalurkan hobby yang bisa menghasilkan," katanya. 

Ia mengaku tidak memiliki keahlian khusus dalam membuat aquascape. Ia belajar secara otodidak melalui aplikasi YouTube. Untuk menyisi aquascape, ia mencari kayu di sekitar rumahnya yang dinilai memiliki nilai seni. Namun untuk tanaman hias seperti anubias, akar senggani, akar rasamala, ia harus membeli. 

"Tanaman aquascape tidak hanya berfungsi sebagai hiasan saja, tetapi sering digunakan sebagai tempat tinggal ikan. Ikan-ikan dalam akuarium sangat gemar bersembunyi di antara tanaman yang ada dalam akuarium sehingga penempatan tanaman aquascape dalam akuarium sangatlah penting," tuturnya.

Sama seperti tanaman yang hidup di darat, tanaman aquascape membutuhkan CO2 untuk proses fotosintesis. Sehingga selain, kayu, pasir, batu, vosil dan tanaman juga dibutuhkan tabung CO2 untuk membuat aquascape. Tabung CO2 ditempatkan dekat akuarium untuk menyuplai gas CO2 pada tanaman aquascape. 

Proses Pembuatan Aquascape

"Semua tergantung permintaan pemesan, termasuk ukuran akuarium, jenis tanaman dan aksesoris yang ada di dalamnya. Pengerjaannya tidak diperlukan waktu lama jika semua bahan sudah siap semua, dalam waktu satu hari jadi. Saya tidak memasarkan ke medsos, masih melayani pesanan dari saudara dan teman saja," urainya.

Pemesanan rata-rata sudah penghobby ikan hias yang sudah punya akuarium sehingga mereka membawa akuarium sendiri untuk disulap menjadi aquascape. Ia belum bisa mematok harga dalam setiap ukuran akuariumnya karena semua tergantung pemesan. Pemesan akan ditawarkan terkait isi di dalam aquascape nantinya sehingga ini yang menentukan harga.

"Yang mahal itu tanaman hiasnya, ini standar rumahan. Jadi bisa request tanaman dan aksesoris di dalamnya, nanti baru bisa menghitung biaya pembuatannya. Kalau standar, ukuran 30 cm x 40 cm, saya jual Rp1 juta. Aquascape yang penting perputaran air, melihat kondisi air dan cuaca karena kalau panas pengaruh," ujarnya.

Cuaca panas selain berpengaruh ke tanaman juga ke ikan yang ada di dalamnya. Dalam satu minggu, Mamat menyarankan agar air di dalam aquascape diganti. Yakni dengan cara mengurangi sebagian kemudian ditambah. Dalam sebulan, ia mampu mengerjakan pesanan tiga sampai empat aquascape.*(Ning).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda