Melihat Stand UKM di PPST Trowulan Saat Pandemi Covid-19 - Line News Today

Sabtu, 23 Januari 2021

Melihat Stand UKM di PPST Trowulan Saat Pandemi Covid-19

 

PPST di Jalan Jati Pasar, Kecamatan Trowulan Kab Mojokerto

LN News Today(Mojokerto) - Pandemi Covid-19 berimbas ke semua sektor yang ada, tak terkecuali sektor ekonomi. Salah satunya stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Pusat Perkulaan Sepatu Trowulan (PPST) di Jalan Raya Jati Pasar, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto

Meski grand desain awal pembangunan PPST pada tahun 2007 lalu untuk pusat perkulakan sepatu. Namun stand yang diresmikan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini, saat ini tak lagi didominasi pelaku usaha di bidang sepatu dan sandal, namun juga kebutuhan lainnya. 

Seperti perlengkapan rumah tangga, perlengkapan Alat Tulis Kantor (ATK), alat olahraga, jasa pengiriman barang hingga kuliner. Meski sejumlah stand tampak tutup, namun perputaran roda ekonomi tetap berjalan.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, dunia sandal dan sepatu mengalami penurunan, namun tidak dengan kebutuhan lainnya. Seperti stand perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan ATK. Pasalnya, untuk memasarkan produk mereka tidak hanya mengandalkan stand namun juga media sosial (medsos). 

Kondisi Stand di PPST Trowulan

Sehingga dengan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan pembatasan jam operasional, tak membuat penurunan omzet yang berarti. Pasalnya, masih ada medsos sehingga konsumen tak harus datang ke stand langsung untuk mencari kebutuhan yang diinginkan.

Salah satu stand perlengkapan ATK milik Khoirul Anwar (38) mengatakan, pandemi Covid-19 tidak berpengaruh lantaran saat pembelian kebutuhan ATK dilakukan secara online. "Saya malah sewa stand di sini pas pandemi Covid-19 ini," ungkapnya, Sabtu (23/1/2021).

Stand miliknya menyediakan keperluan ATK. Saat ia mendapatkan pesanan maka langsung dikirim ke alamat pemesan. Pemesanan sendiri bisa melalui online karena pemerintah telah mengarahkan melalui Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah). 


"Jadi sekolah atau instansi itu akan mencari toko online penyedia keperluan ATK dan pemerintah biasanya mengarahkan ke toko suplayer terdekat. Belanjanya tiap BOP (Biaya Overhead Pabrik) turun, belanja sehingga pandemi Covid-19 kalau buat saya, tidak ada pengaruh. Meski tidak ada anak sekolah tapi ATK masih diperlukan," ujarnya. 

Sementara itu, salah satu pemilik stand penyediaan kebutuhan rumah tangga, Oktavia Putriana (33) mengaku mengalami penurunan hingga 50 persen meski ia juga membuka penjualan secara online. "Ada (penurunan). Turun sekitar 50 persen sejak pandemi, tapi tetap buka. Jam sesuai prosedur Covid-19, jam ini juga mempengaruhi," tuturnya.*(Ning).

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda