![]() |
Walikota Mojokerto, Ika puspitasari didampingi kepala dinas P dan K Amin wachid saat Konpers |
LN News Today(Mojokerto) - Sebanyak 1.527 tenaga kependidikan di Kota Mojokerto diusulkan mengikuti prioritas vaksin tahap kedua. Terkait hal tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kota Mojokerto mengusulkan ke Dinkes Kota Mojokerto
Surat Permohonan Prioritas Vaksin untuk Tenaga Kependidikan dengan Nomor : 800/233/417.501/2021 tertanggal 8 Februari 2021 ditandatangani Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto yang dilayangkan ke Dinkes Kota Mojokerto.
Kepala Dinas P dan K Kota Mojokerto, Amin Wachid menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pendataan guru dalam rangka persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). "Dari data itu, nanti kami ajukan ke Dinkes untuk permohonan prioritas vaksin kepada para guru," ungkapnya, Selasa (23/2/2021).
Hal tersebut dilakukan dalam rangka menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi Covid-19. Pemerintah diberikan kewenangan penuh dalam kebijakan menyelesaikan PTM.
"Kebijakan pendidikan di masa pendemi Covi-19, kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga dan masyarakat tetap merupakan prioritas utama. Sehingga kami mempersiapkan standar protokol kesehatan sebelum PTM, 1 Maret mendatang," katanya.
Menurutnya, tenaga kependidikan merupakan kelompok yang menjadi prioritas penerima vaksin sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2020. Namun tidak bisa untuk semua guru karena berhak atau tidak menerima vaksin harus dilakukan skrining dulu.
"Sebelum Maret insya Allah kita selesaikan semua. PTM kuncinya ada 3, protokol kesehatan, izin Kepala Daerah dan orang tua wali murid. Langkah Bu Wali Kota sudah tepat dan arahan Kementrian Pendidikan untuk segera mempersiapkan PTM karena yang dikhawatirkan one generation is lost, kita sudah kehilangan satu generasi," tegasnya.
Sebanyak 1.527 tenaga pendidik di Kota Mojokerto diusulkan ikut vaksin tahap kedua terdiri dari, sebanyak 758 orang tenaga kependidikan jenjang SMP dan sebanyak 769 orang tenaga kependidikan jenjang SD.*(Ning).