Gandeng QMR Desainer, SMKN 1 Sooko Didik Calon Desainer Muda - Line News Today

Kamis, 11 Februari 2021

Gandeng QMR Desainer, SMKN 1 Sooko Didik Calon Desainer Muda

Salah satu Model kenakan busana batik khas Mojokerto


LN News Today(Mojokerto)
- Empat orang siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Mojokerto terpilih menjadi calon desainer yang ditunjuk oleh QMR Desainer. QMR Desainer merupakan desainer asal Malang yang digandeng SMKN 1 Sooko untuk mendidik para siswa menjadi desainer muda. 

Ini terlihat dari puluhan busana karya para siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Mojokerto dipamerkan di halaman sekolah. Dengan menggambil batik motif khas Mojokerto, karya para siswi yang dipamerkan tersebut akan digunakan untuk penilaian dalam Uji Kompetensi Keahlian Tata Busana akhir semester.

Salah satu siswa, kelas 12 Tata Busana, Nur Laili Rahmawati mengatakan, ada 32 model yang dihasilkan para siswa dalam Uji Kompetensi Keahlian Tata Busana tersebut. "Kita diberikan kain batik dan kombinasi dengan lebar yang sama untuk didesain dan dijahit menjadi baju casual siap pakai," ujarnya, Kamis (11/2/2021).

Para siswa diberikan waktu tiga hari untuk mempersiapkan hasil karyanya. Nur berharap masyarakat lebih mau menggunakan batik lagi sehingga batik Indonesia semakin terangkat dan tidak dikesampingkan dan dikenal oleh banyak orang.


Kepala SMKN 1 Sooko, Muharto mengatakan, hasil karya para siswa tersebut akan ditampilkan di salah satu mall di Kota Surabaya pada tanggal 14 Februari mendatang dalam peringatan imlek dan valentine. Hasil karya para siswa SMKN 1 Sooko tersebut akan diperagakan oleh para model nasional. 

"Alhamdulillah, ini tidak lepas daripada kerjasama kita dengan pihak industri. Utamanya dengan QMR Desainer, selama dua bulan membimbing anak-anak bersama bapak guru. Alhamdulillah dengan kondisi pandemi, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, anak-anak kami dianggap QMR Desainer layak menjadi penerus para desainer," ujarnya.

Sementara itu, QMR Desainer, Muhammad Rifki Bramantyo menambahkan, QMR Desainer hanya sebagai pengarah untuk uji kompetensi para siswa. "Saya sebagai mentor disini, semua desain, desainnya mereka semua. Ada yang tatap muka, ada yang secara virtual untuk mengarahkan," jelasnya. 

Konsepnya imlek dan valentine sehingga desain batik yang dihasilkan mengarah ke imlek atau China. Namun karena imlek tahun 2021 diselaraskan dengan valentine sehingga batiknya mengangkat batik tulis Mojokerto. Sementara kain kombinasinya yakni bahan jeans yang bahannya soft dan tipis.


"Karena selama ini, batik terlihat tua, kuno, sangat tidak kekinian. Saya merubah image itu bahwasanya batik khususnya batik Mojokerto bisa dipakai anak muda, anak sekolah dan kedinasan. Pemilihan motif ada yang milineal, ada yang kuno karena memang saya ingin merubah image masyarakat untuk tidak selalu melihat batik kuno," tuturnya.

Rifki menambahkan, empat desainer muda dari SMKN 1 Sooko. Masing-masing memiliki empat faktor yakni sikap, karekteristik, literasi dan akutansi. Namun mereka memiliki kelebihan yang berbeda, ada yang ahli menjahit, kepemimpinan, desain dan meminit event karena komponen menjadi desainer tidak hanya pola, cutting, jahit dan bikin baju.*(Er) 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda