![]() |
Kapolresta Mojokerto, AKBP Deddy Supriadi saat bertanya pada kedua pasangan aborsi |
"Tidak ada yang curiga karena memang arahnya nanti, tahun ini mereka akan menikah. Jadi kedua orang tua sudah merestui hubungan keduanya dan direncanakan akan menikah. Belum tunangan tapi menikah setelah tersangka Daniel sudah bekerja, ini kan yang kerja yang cewek," tambahnya.
Masih kata Kasat, atas kesepakatan keduanya membeli obat penggugur kandungan. Tersangka SG yang membeli karena memang tersangka perempuan yang sudah bekerja termasuk menggunakan nomor Handphone (HP) untuk menghubungi penjual obat melalui HP tersangka SG.
"Obatnya itu ada 3 jenis. Tablet isi 10 butir, ada yang isi 5 dan isi 6. Ada 3 macem, sudah diminum 5 butir. Langsung diminum, dari 3 macem diminum separuh-separuh. Sama-sama sepakat alasan karena masih training, masih kerja, dia tidak mau beresiko karena mencari pekerjaan sangat susah apalagi masa pandemi seperti saat ini," jelasnya.
Mayoritas di perusahaan jika karyawan hamil harus cuti, sementara tersangka masih training sehingga tersangka SG ketakutan. Hingga usia kandungan lina bukan, tidak ada yang curiga ini lantaran tersangka selalu menggunakan baju agak kendor sehingga tidak kelihatan. Namun nafsu makan tersangka bertambah.
"Mungkin karena ada janin di kandungannya sehingga makannya lebih banyak. Suka jajan. Tidak ngidam tapi makan apa saja, ngemil saja. Kalau tahu hamil sudah lama, perempuan kan rutin (menstruasi, red). Sehingga saat hamil, dua tahun cuma baru tersirat itu tadi. Sebelumnya belum pernah, ini baru yang pertama," tuturnya. *(Ning).