Harganas ke 28 Tahun 2021, Keluarga Keren Cegah Stunting - Line News Today

Rabu, 23 Juni 2021

Harganas ke 28 Tahun 2021, Keluarga Keren Cegah Stunting

Peringatan Harganas ke 28 di Hotel Vanda kecamatan Trawas


LN News Today(Mojokerto)
- Peringatan Hari Keluarga Nasional Ke-28 tahun 2021 digelar Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto di salah satu hotel di kawasan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati hadir dalam peringatan tersebut.

Dengan mengangkat tema, 'Keluarga Keren Cegah Stunting', Bupati meminta agar kader Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD menyarankan kepada keluarga yang sudah tidak menginginkan kelahiran menggunakan KB IUD. Yakni alat kontrasepsi dalam rahim atau spiral. 

Di Kabupaten Mojokerto jumlah bayi stunting sebanyak 1.581 bayi atau sebesar 17,37 persen. Angka tersebut disebabkan karena beberapa faktor antara lain, bayi beluk waktunya lahir atau bayi lahir normal tapi tumbuh dengan kekurangan asupan gizi. Menurutnya, bayi lahir nomal juga masih memiliki potensi stunting. 

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, PPKBD dan Sub PPKBD merupakan garda terdepan pelaksanaan KB di Kabupaten Mojokerto. "Kita masih situasi Covid-19, harus diwaspadai karena berada di gelombang kedua di wilayah Indonesia dan Kabupaten Mojokerto, hari ini bisa berkumpul untuk memperingati Hari Keluarga Nasional," cetusnya. 

Menurutnya, keluarga adalah unit sosial teekecuk dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga mempunyai peran yang sangat penting sebagai tempat penyemaian, sosialisasi dan internalisasi pertama terhadap nilai-nilai kehidupan. Tema tahun ini, menjadi target nasional melalui program secara nasional yakni stunting. 


"Keluarga ada dasar. SDM Indonesia atau Kabupaten Mojokerto bisa berkualitas, semua berasal dari keluarga. Yang bisa menghasilkan SDM berkualitas adalah keluarga. Lembaga pendidikan hanya sebagai support karena semua terletak pada keluarga. Pernikahan merupakan awal keluarga sehingga harus diawali dengan niat yang jelas, kuat dan mempertahankan komitmen dalam satu pernikahan," ujarnya. 

Bupati mengucapkan terima kasih kepada DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto karena telah menggelar berbagai kegiatan untuk mencegah stunting. Bupati meminta semua agar berkomitmen untuk menjaga keluarga masing-masing dan sekitar bisa melaksanakan tugasnya sebagai pabrik penghasil Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. 

"Terima kasih kepada pelayanan KB di Kabupaten Mojokerto. KB terbanyak di Kabupaten Mojokerto adalah KB pil. Kalau ingin suport keluarga stabil dan sejahtera, pasangan tidak mengingatkan anak agar KB yang jangka panjang karena jika suntik tidak panjang. Ini harus dipertimbangkan, karena di situasi pandemi ada pembatasan-pembatasan. Sehingga pasangan subur yang sudah KB pil agar diarahkan ke KB IUD," jelasnya. 

KB pil lebih bahaya karena harus disiplin pemakaiannya sehingga saat lupa minum maka akan terjadi kehamilan. Jika pasangan harmonis dan tidak ingin memiliki anak, lanjut Bupati, saat hamil tanpa diinginkan akan sangat berpengaruh. Sehingga jika tidak menginginkan kehamilan, bagaimana bisa menghasilkan anak yang berkualitas. 

"Sehingga calon pengantin atau pasangan mau hamil jangan sampai tidak menginginkan kehamilan, ini akan tidak mendukung dalam pencegahan stunting, menjadi perhatian semua. Jika ingin negara Indonesia berkembang menjadi maju maka harus melakukan pencegahan stunting. Moment ini diharapkan bisa menguatkan keluarga dan upaya pencegahan penularan Covid-19," pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, Joedha Hadi mengatakan, DP2KBP2 serentak membantu Dinkes dan Dinsos meminimalisir stunting sehingga masyarakat bisa sehat dan ketahanan keluarga bisa tercapai sehingga anak-anak menjadi anak-anak yang tangguh, cerdas dan dasyat.

"Targetnya, dari angka stunting sebesar 17,37 persen turun jauh seminimal mungkin dengan memanfaatkan kader yang ada, PPKBD dan Sub PPKBD termasuk fasilitas kesehatan (fasker). Yakni sebanyak 304 PPKBD dan 2.681 Sub PPKBD serta dibantu dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Kabupaten Mojokerto, lima teraman se-Indonesia untuk Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)," ungkapnya.(Ning). 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda