Pengabdian Pasutri Bhabinkamtibmas Anggota Polres Mojokerto di Tengah Covid-19 - Line News Today

Minggu, 27 Juni 2021

Pengabdian Pasutri Bhabinkamtibmas Anggota Polres Mojokerto di Tengah Covid-19

Aiptu Giri Setyoadi dan Aipda Dhina Kartika Sari merupakan pasangan suami-istri  anggota Polres Mojokerto


LN News Today(Mojokerto)
- Aiptu Giri Setyoadi dan Aipda Dhina Kartika Sari merupakan pasangan suami-istri (pasutri) anggota Polres Mojokerto. Keduanya merupakan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) yang juga terlibat pengawalan dan penjemputan jenazah pasien Covid-19.

Mulai dari Rumah Sakit (RS) hingga Tempat Pemakaman Umum (TPU). Menyusul Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol Pp), Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhabinkamtibmas menjadi anggota Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 sehingga mereka juga terlibat dalam upaya tracing atau penelusuran kontak dekat pasien Covid-19. 

Aiptu Giri Setyoadi sebagai Bhabinkamtibmas Desa Banjaragung, Kecamatan Puri dan sang istri, Aipda Dhina Kartika Sari merupakan Bhabinkamtibmas Desa Kalen, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Aiptu Giri Setyoadi menjabat sebagai Bhabinkamtibmas Banjaragung sejak Desember 2020.

Sementara sang istri sudah menjadi Bhabinkamtibmas sejak lima tahun. Meski baru menjabat sekitar tujuh bulan, namun ratusan pemakaman pasien Covid-19 sudah dilakukan pengawalan bapak dari Gherdi Satrio Adipratama (12) dan Akbar Danis Adinatamaya (8) ini. Bahkan dalam waktu dua minggu, sudah ada 10 pasien warga Desa Banjaragung dilakukan pengawalan hingga peristirahatan terakhir. 


"Karena kita menjadi anggota Satgas Covid-19 sehingga kita membantu untuk pemakaman pasien Covid-19, mulai pengawalan dan penjemputan jenazah dari rumah sakit sampai ke pemakaman. Untuk Bhabinkamtibmas, pengawalan dan penjemputan pasien Covid-19 di desa kita bertugas, namun saat piket bisa sampai satu kecamatan," ungkapnya, Minggu (27/6/2021).

Meski hanya mengawal dan menjemput pasien Covid-19 paling terjauh dalam satu kecamatan, namun ia mengaku pernah sampai melakukan pengawalan dan penjemputan hingga lima kali dalam satu hari. Mulai pukul 04.00 WIB sampai pukul 02.00 WIB. Karena sudah menjadi tugas sebagai pelayan dan pengabdi masyarakat, tugas tambahan saat pandemi Covid-19 ini sabar dan semangat dijalankan. 

"Iya mulai jam 4 pagi sampai 2 pagi, ada lima pemakaman. Karena kembali ke tugas, ya harus dilaksanakan dan wajib. Namun alhamdulillah, dari ratusan pemakaman yang kita kawal tidak protes atau penolakan dari warga karena salah satu tugas menjadi Bhabinkamtibmas tidak lain adalah mendekatkan diri ke masyarakat sehingga tidak ada penolakan pemakaman pasien Covid-19 seperti di tempat lain," katanya. 

Aiptu Giri menjelaskan, pernah ada pasien Covid-19 meninggal bukan warga Desa Banjaragung dan dimakamkan di TPU Banjaragung, namun bisa diterima masyarakat. Saat melakukan pengawalan dan penjemputan pasien Covid-19, warga Miji Baru, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto selalu membawa baju ganti sehingga saat kembali pulang bertemu keluarga sudah bersih. 


"Pulang harus sudah bersih, baju direndam detergen karena kita juga tidak ingin keluarga di rumah tertular sehingga sebelum pulang sudah bersih. Mandi usahan air hangat, minum vitaman. Takut ya takut, apalagi saat ini Covid-19 cukup ganas dibanding yang dulu. Sekarang yang meninggal tidak ada lansia, tapi muda juga ada. Prokes harus terus dijaga," jelasnya. 

Iapun mengaku sudah pernah dinyatakan positif di awal Covid-19 melanda Mojokerto. Sehingga ia sudah bisa menjadi contoh ke masyarakat di desa yang menjadi tanggung jawabnya untuk selalu mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari mobilitas dan menjauhi kerumunan. 

"Saya sudah pernah positif di awal-awal dulu. Jadi setiap kali saya turun ke masyarakat, keliling ke tempat-tempat keramaian, warung kopi, tempat-tempat yang berkerumun selalu kita berusaha untuk mengingatkan warga untuk disiplin protokol kesehatan. Semua untuk menjaga diri kita sendiri, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak baik karena ini kan (Covid-19, red) tidak tampak ya jadi harus disiplin protokol kesehatan," pungkasnya.*(Ning). 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda