![]() |
Owner Griya Fauna, drh Khoirul Inayah saat merawat kucing dengan penyakit Scabies |
LN News Today(Mojokerto) - Sejak 2002 International Fund Animal Welfare (IFAW), setiap tanggal 8 Agustus ditetapkan sebagai Hari Kucing Internasional. Hari kucing se-dunia dibuat untuk tujuan mempererat persahabatan diantara manusia dengan para kucing serta melindungi hewan yang paling banyak dipelihara selain anjing tersebut.
Namun ternyata hewan peliharaan yang mengemaskan ini memiliki banyak penyakit selain jamur, antara lain scabies atau kudis. Scabies kucing dapat menyebabkan bulu rontok yang tidak merata, kulit merah, gatal-gatal dan garukan yang hebat hingga berujung pada kematian jika tidak disembuhkan lebih cepat.
Griya Fauna di Griya Wikarsa Baru Nomor 3, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini mempunyai program ‘Mojokerto Bebas SCABIES’. Di Griya Fauna milik drh Khoirul Inayah ini, kucing jalanan dengan penyakit Scabies dapat mendapatkan pelayanan pengobatan gratis.
"Karena kucing jalanan sangat rentan terkena penyakit menular. Sejak tiga bulan lalu, Griya Fauna memiliki program 'Mojokerto Bebas SCABIES', jadi siapapun yang mau atau yang menemukan (kucing dengan penyakit scabies, red), silahkan dibawah kesini (Griya Fauna, red). Kita akan obati gratis sampai sembuh," ungkapnya, Minggu (8/8/2021).
"Karena tempat saya terbatas, saya juga menerima pasien yang lain (kucing, red). Satu hari saya batasi dua, ada dua kandang karena kucing jalanan tidak ada yang punya. Jadi mau tidak mau ya harus nginap di sini kan. Jadi saya siapkan dua kandang, kalau satu kandang sudah penuh, jika ada yang mau rescue maka menunggu," katanya.
Karena rata-rata pengobatan kucing yang memiliki penyakit Scabies, terhitung sejak datang sampai sembuh total adalah satu minggu. Ibu tiga anak ini berharap, melalui program tersebut kucing jalanan tidak lagi mengidap penyakit, terutama penyakit scabies. Karena setelah sembuh, kucing-kucing tersebut akan dikembalikan ke habitatnya.
"Namun program ini hanya dibatasi pada penyakit Scabies saja karena secara kasat mata, ciri-ciri dari kucing yang terserang penyakit scabies sudah jelas. Seperti pada bagian telinga kucing terdapat bentol sehingga terlihat. Penyakit scabies kucing ini bisa menular terhadap manusia melalui sentuhan," ujarnya.
Untuk itu, mantan wartawan surat kabar harian ini mengajak berbagai pihak untuk berbagi melalui program 'Mojokerto Bebas SCABIES'. Dengan cara menjadi relawan menyelamatkan kucing jalanan bebas dari penyakit Scabies atau berbagi donasi. Mereka yang punya waktu bisa menjadi relawan.
"Bagi yang punya waktu dan tenaga bisa membantu menjadi men-rescue (menyelamatkan, red) kucing jalanan untuk dibawah kesini (Griya Fauna, red). Bagi mereka tidak punya waktu tapi punya dana, silahkan berbagi melalui donasi. Dan alhamdulilah, donasi untuk saat ini sudah cukup banyak. Ada lima donatur tetap," paparnya.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban Griya Fauna terhadap para donatur, setiap bulan nantinya akan dibuatkan laporan keuangan. Sehingga para donatur bisa percaya dana yang mereka sumbangkan ke Griya Fauna untuk program 'Mojokerto Bebas SCABIES' digunakan untuk kebutuhan perawatan kucing jalanan.
"Terus Griya Fauna ngapain? Griya Fauna juga menyumbang 50 persen biaya pengobatan jadi tidak hanya menggunakan uang donasi saja. Di Griya Fauna, juga membuka pelayanan pengobatan berbayar bagi kucing rumahan. Seperti pemeriksaan kesehatan, rawat inap, titip sehat, vaksinasi, house call, grooming dan pet shop," tegasnya.*(Ning).