![]() |
Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander meninjau vaksinasi bagi pelajar di SMA Negeri 1 Sooko. |
LN News Today(Mojokerto) - Ratusan pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA Negeri) 1 Sooko di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto menerima Vaksinasi Putih Abu-abu yang digelar Polres Mojokerto. Dalam vaksinasi untuk 130 dosis tersebut, Kapolres Mojokerto juga mensosialisasikan aplikasi PeduliLindungi.
Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander mengatakan, Polres Mojokerto bersama Kodim 0815 Mojokerto kembali melaksanakan percepatan vaksinasi dengan sasaran para pelajar yang ada di SMA Negeri 1 Sooko. "Ini merupakan vaksinasi dosis kedua, yang dosis pertama sudah dilaksanakan pada bulan Juli lalu," ungkap, Selasa (24/8/2021).
Vaksinasi Covid-19 tersebut sebagai upaya untuk percepatan vaksinasi khususnya kepara pelajar yang ada di wilayah Kabupaten Mojokerto. Tujuannya, tidak lain jika sudah ada arahan dari pemerintah terkait kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diperbolehkan maka pelajar sudah siap.
"Kami juga mensosialisasikan aplikasi untuk seluruh warga masyarakat khususnya para pelajar, untuk mendownload aplikasi PeduliLindungi. Setelah dilakukan vaksinasi tahap pertama dan tahap kedua, semuanya bisa mengakses aplikasi tersebut sehingga saat berpergian ke beberapa lokasi bisa menunjukkan aplikasi tersebut," katanya.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Sooko, Sutoyo menjelaskan, untuk kesiapan PTM, SMA Negeri 1 Sooko masih menunggu peraturan pemerintah yakni Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud dan Ristek, Gubernur Jawa Timur serta Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
"Apakah harus tatap muka terbatas atau seperti apa, kita ikuti. Yang kedua, kita punya tim di sekolah dengan melibatkan seluruh warga sekolah terkait penerapan protokol kesehatan sehingga siswa datang dalam kondisi sudah siap untuk PTM.Satu kelas diisi separuh atau sekitar 15 sampai 16 siswa dan dibagi dua sesi," ujarnya.
Jika pemerintah memberikan aturan 25 persen siswa boleh masuk maka, SMA Negeri 1 Sooko hanya menerapkan 16 persen. Ini lantaran SMA Negeri 1 Sooko cukup besar dan masyarakatnya hitrogren sehingga pihakmya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Yang diutamakan adalan siswa kelas 12 karena mereka sebentar lagi harus melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Bulan 12 Terima raport semester ganjil, semester genap bulan Januari-Februari ulangan ditambah ujian-ujian. Sebanyak 1.200 siswa SMA Negeri 1 Sooko harus diberikan pelayanan terbaik namun kondisi pandemi Covid-19 maka keselamatan yang didahulukan," tegasnya.
Aplikasi PeduliLindungi adalah aplikasi yang digunakan oleh pemerintah untuk kepentingan pelacakan dan penghentian penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di wilayah Republik Indonesia dengan mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya.*(Ning).