![]() |
Candi Brahu di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. |
LN News Today(Mojokerto) - Bejijong bersama lima desa di Jawa Timur, Desa Bejijong di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto masuk 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia Bangkit. Enam desa tersebut terpilih dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Enam desa di Jawa Timur yang masuk dalam Desa Wisata Terbaik Indonesia Bangkit, ADWI Tahun 2021 yakni Desa Wisata Kampung Majapahit Bejijong di Kabupaten Mojokerto. Desa Wisata Kampung Blekok di Kabupaten Situbondo, Desa Wisata Sanankerto di Kabupaten Malang.
Desa Wisata Tamansari di Kabupaten Banyuwangi, Desa Wisata Ranupani di Kabupaten Lumajang dan Desa Wisata Serang di Kabupaten Blitar. Ke-enam desa tersebut masih harus bersaing dengan puluhan desa di 34 provinsi di Indonesia yang masuk dalam Desa Wisata Terbaik Indonesia Bangkit, ADWI Tahun 2021.
Sekretaris Desa (Sekdes) Bejijong, Agus Kasianto mengatakan, ada 1.831 peserta desa wisata yang ikut Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang terkumpul dari 34 provinsi. "Alhamdulillah Desa Bejijong mendapatkan predikat dari 34 provinsi di Indonesia oleh Kemenparekraf," ungkapnya, Sabtu (4/9/2021).
"Wisata peninggalan Kerajaan Majapahit, ada Candi Brahu, Petilasan Siti Inggil, Sumur Windu dan Candi Gentong. Ditambah lagi daya tarik wisata atau destinasi wisata lain, kepedulian pemerintahan desa, kabupaten dan provinsi untuk membuat destinasi buatan, menambah daya tarik wisata," katanya.
Seperti rumah Majapahit, pagar Majapahit, Maha Wihara Budha Tidur, yang dulunya tempat ibadah, reliji, ritual sekarang bergeser menjadi wisata. Untuk melestarikan budaya yang ada di Desa Bejijong, lanjut Sekdes, yakni aktivitas masyarakat dalam pembuatan patung cor kuningan.
"Masyarakat Desa Bejijong memiliki keahlian turut temurun dalam pembuatan patung cor kuningan. Keahlian tersebut menjadi warisan budaya di Desa Bejijong. Pembuatan patung cor kuningan dari jaman Belanda ini, menjadi peningkatan ekonomi masyarakat Desa Bejijong," ujarnya.
Pembuatan patung cor kuningan di Desa Bejijong bisa menghidupi 600-700 orang. Karena satu usaha pembuatan patung cor kuningan bisa menyerap tenaga kerja, baik anak di dalam desa, putus sekolah maupun anak di luar desa sebagai mata pencaharian.
"Semua juga tidak lepas dari lembaga yang sudah dibentuk oleh Pemerintahan Desa Bejijong. Yakni lembaga desa wisata yang aktivitasnya menyelamatkan aset budaya yang ada di Desa Bejijong. Seperti membuat paket wisata untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Bejijong," jelasnya.
Bagi para wisatawan yang datang ke Desa Bejijong, ada paket yang ditawarkan dengan traveling ke tempat wisata. Seperti ke Budha Tidur, Petilasan Siti Inggil, Sumur Windu, rumah wisata Majapahit, home stay. Ini merupakan bagian dari warisan budaya yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Bejijong.
"Sebelum pandemi tahun 2018-2019, Pemerintahan Desa Bejijong mencatat kunjungan wisata di Desa Bejijong saat hari Minggu mencapai 4.000 wisatawan. Baik berkunjung ke sejumlah destinasi wisata yang ada, situs peninggalan Kerajaan Majapahit maupun wisata buatan baik kategori pelajar, wisatawan domestik maupun luar negeri," paparnya.
Di tahun 2022, pihak desa akan sangat berhati-hati dan berkolaborasi karena dalam pembangunan desa tidak serta merta seperti membangun seperti biasa. Karena adanya predikat Anugerah Desa Wisata Indonesia Bangkit dari Kemenparekraf digabungkan. Seperti pembangunan jalan desa, tidak mungkin dibangun jalan cor karena akan merusak stye Majapahit.
"Sehingga nanti kita akan kolaborasi, duduk bersama, musyawarah desa untuk menentukan pembangunan-pembangunan itu dan style-style yang ada keterkaitan dengan style Majapahit. Sehingga kita tidak bisa serta merta membangun desa dengan predikat yang kita miliki saat ini. Yakni masuk dalam 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia Bangkit, ADWI Tahun 2021," pungkasnya.*(Ning).