 |
Aksi REPELIKA bersana Indonesia Eagle di puncak bayangan Gunung Penanggungan. |
LN News Today(Mojokerto) - Sebanyak 500 bibit pohon cemara gunung di tanam di puncak bayangan Gunung Penanggungan. Aksi oni dilakukan Relawan Peduli Lingkungan (REPELIKA) Mojokerto bersama Indonesia Eagle dalam rangka memperingati Hari Sejuta Pohon, Minggu (16/1/2022).
Sekitar kurang lebih 500 bibit pohon jenis cemara gunung dibawa dari Pos Pendakian Tamiajeng, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto menuju puncak bayangan Gunung Penanggungan. Sementara para peserta yang terlibat, ada sebanyak 100 relawan yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
Selain berasal dari Mojokerto sendiri, para peserta juga berasal dari luar Mojokerto. Seperti Surabaya, Lamongan, Gresik dan Pasuruan. Ratusan relawan ini berangkat ke gunung yang juga dikenal sebagai Gunung Pawitra atau Puncak Pawitra ini sejak, Sabtu (15/1/2022) malam. Aksi tersebut juga melanjutkan kegiatan konservasi.
Koordinasi Kegiatan, Nuzul Arif mengatakan, saat ini sudah ada patusan pohon cemara gunung yang tumbuh subur di sekitar puncak bayangan Gunung Penanggungan. "Tinggi pohon cemara gunung yang sudah ditanam saat ini ada yang sudah mencapai tinggi 7-10 meter. Bahkan ada beberapa yang mencapai 15 meter," ungkapnya, Senin (17/1/2022).
Masih kata Nurul, selama lima tahun REPELIKA bersama Indonesia Eagle telah melakukan kegiatan penanaman serta perawatan bibit cemara gunung secara terus menerus. Diharapkan kegiatan tersebut bisa dilakukan sampai Gunung Penanggungan memiliki cukup pohon sebagai penopang kehidupan bagi masyarakat dan seluruh mahkluk hidup pada umumnya.
"Karena kita berharap pohon-pohon ini bisa menjadi manfaat bagi banyak orang. Karena pohon-pohon ini memiliki manfaat yang besar, selain bisa menyimpan cadangan air, juga bisa menghasilkan oksigen serta mampu menetralisir beberapa virus yang berbahaya. Setiap tiga bulan sekali, kita juga melakukan perawatan dan mengganti pohon yang mati," katanya.
Gunung Penanggungan adalah gunung berapi kerucut dalam kondisi istirahat yang memiliki ketinggian 1.653 mdpl (meter di atas permukaan laut). Posisinya berada di perbatasan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Pasuruan dan berjarak kurang lebih 55 km sebelah selatan Kota Surabaya.*(ning).
