![]() |
Petugas melakukan rongent thorax terhadap penghuni Lapas Klas IIB Mojokerto. |
LN News Today(Mojokerto) - Sebanyak empat orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Mojokerto mengikuti screening penyakit menular. Hasilnya, keempatnya dinyatakan petugas tidak memiliki penyakit dalam dan dalam kondisi sehat.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi resiko penyebaran penyakit menular di dalam lapas yang menjadi konsen utama Lapas Klas IIB Mojokerto dalam pemeliharaan kesehatan. Screening penyakit menular dengan cara rontgen dada atau rongent thorax.
Petugas kesehatan Lapas Klas IIB Mojokerto, Yunis Argestin mengatakan, rontgen dada juga bisa menunjukkan tulang belakang dan dada, termasuk tulang payudara, tulang rusuk, tulang selangka, dan bagian atas tulang belakang.
"Dengan dilakukannya rongen dada, deteksi dini penyakit menular akan sangat optimal dilakukan. Ada 4 orang WBP yang mengikuti pemeriksaan rongent thorax. Hasilnya, 4 orang WBP aman semua, tidak ada tanda-tanda penyakit menular," ungkapnya, Jumat (10/6/2022).
Sebanyak empat orang WBP tersebut merupakan WBP yang belum dilakukan screening. Sementara WBP lainnya sudah mengikuti rongent thorax sudah mengikuti pemeriksaan yang dilakukan Lapas Klas IIB Mojokerto secara bertahap mulai tanggal 10 Februari lalu.
"Rongen thorax hari ini adalah untuk melengkapi data WBP yang belum melakukan rongen. WBP yang lain sudah diambil data rongentnya Februari lalu. Ini merupakan upaya yang kami lakukan dalam deteksi dini penyakit menular," tutur Kepala Lapas Klas IIB Mojokerto, Dedy Cahyadi.
Pihaknya berharap dengan screening penyakit menular secara berkala dapat menekan resiko warga binaan Lapas Klas IIB Mojokerto berpenyakit menular. Per tanggal 10 Juni 2022, jumlah penghuni Lapas Klas IIB Mojokerto sebanyak 974 orang.*(ning).